Gunungsitoli, indomaritim.tv — Anak Buah Kapal (ABK) MT. Aashi yang nyaris tenggelam, telah tiba di Pos Angkatan Laut (Posal) Gunungsitoli, Jumat (17/2/2023). Kedatangan 20 orang Anak Buah Kapal (ABK) tersebut didampingi oleh personel TNI AL dari Posal Lahawe, Rahardi dari PT. RBS, serta Superintendent MT. Aashi Jairprakash.
Sebelumnya diberitakan MT. Aashi yang membawa muatan aspal, berangkat dari pelabuhan Khor Fakkan di Pantai Timur Uni Emirat Arab akan berlayar dengan tujuan Padang dan Sibolga. Akan tetapi saat melintasi perairan Muara Sungai Noyo (11/2), kapal tersebut mengalami kebocoran dan harus lego jangkar.
Menerima informasi tersebut, personel dari Posal Lahewa berkoordinasi dengan Kepala Desa Faekhunaa kemudian berangkat menuju titik lego MT. Aashi untuk melakukan pemeriksaan tentang kondisi kapal tersebut. Ditemukan kebocoran dari keroposnya plat dinding kapal, sehingga akibat hantaman ombak besar menyebabkan kapal bocor, kemudian dilakukan pembuangan air dengan menggunakan mesin pompa secara terus menerus.
Pada (16/2), kondisi kapal miring 20° dikarenakan mengalami kebocoran, tim evakuasi Lanal Nias beserta tim SAR gabungan beserta Polri dan warga sekitar melakukan evakuasi terhadap seluruh ABK yang masih berada di kapal dengan kondisi cuaca laut yang ombak tinggi sehingga kondisi kapal semakin membahayakan, dan seluruh ABK berhasil dievakuasi ke pantai dengan selamat.
Komandan Lanal Nias Kolonel Laut (P) Jerry Manuhutu menjelaskan kejadian tersebut, “Semuanya ada 20 orang ABK MT. Aashi termasuk nakhoda atas nama Sandeep Kumar Bhaskar warga negara India dalam kondisi baik, saat ini telah berada di Posal Gunungsitoli untuk penampungan sementara sambil dilakukan pendataan keimigrasian dan menunggu penanganan kapal selanjutnya.” kata Jerry.
Ditempat terpisah, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali menegaskan bahwa, satuan TNI AL akan selalu sigap merespon kondisi kedaruratan. “Kita akan terus melaksanakan Operasi Militer Selain Perang, bekerja sama dengan Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat, terlebih jika masyarakat membutuhkan kehadiran personel ataupun unsur TNI AL,” kata Laksamana TNI Muhammad Ali.